Chronic Pain Rehabilitation Program

Program ini ditujukan bagi pasien dengan nyeri kronis yang berulang , baik akibat saraf terjepit, cedera lama, atau gangguan postural. DRI Clinic mengubah cara tubuh merespons rasa sakit dengan mengembalikan keseimbangan sistem saraf.

Program Overview

Nyeri kronis sering kali bukan berasal dari satu area, melainkan dari pola saraf yang terus menyalakan sinyal nyeri meskipun jaringan sudah pulih. Melalui terapi neurologis dan latihan sensorimotor, tubuh dilatih untuk mengenali ulang sensasi, memperbaiki persepsi nyeri, dan mengembalikan fungsi normal tanpa ketergantungan obat.

Preventive Value

Program ini berfokus pada edukasi pasien untuk memahami tubuhnya sendiri, membangun kebiasaan gerak sehat, dan mencegah siklus nyeri berulang .

Proses Tahapan

  1. Pain & Function Assessment Evaluasi pola nyeri dan area gangguan saraf.
  2. Desensitization & Relaxation Menormalkan respon nyeri melalui terapi relaksasi saraf.
  3. Structural Re-training Melatih ulang koordinasi tubuh agar bergerak tanpa rasa sakit.
  4. Functional Strengthening Latihan kekuatan ringan dan kontrol gerak adaptif.

Outcome


  • Intensitas dan frekuensi nyeri berkurang.
  • Tubuh lebih fleksibel dan responsif.
  • Kualitas hidup meningkat.

Program Summary

Chronic Pain Rehabilitation Program membantu tubuh memahami kembali sensasi nyeri, memutus siklusnya, dan bergerak tanpa batasan.

Catatan:
Setiap pasien menjalani jalur terapi berbeda tergantung sumber dan durasi nyeri.

Frequently Asked Questions

Pasien dapat melakukan reservasi melalui WhatsApp atau telepon. Tim kami akan membantu memilih jadwal yang paling sesuai

Jam layanan mengikuti jadwal dokter dan operasional klinik. Anda dapat menghubungi front desk kami untuk mendapatkan jadwal terbaru setiap harinya.

Kami menerima berbagai metode pembayaran termasuk cashless. Untuk asuransi, sebagian besar tersedia dalam bentuk reimbursement. Informasi detail dapat ditanyakan kepada staf administrasi.

Harap membawa identitas diri, hasil pemeriksaan sebelumnya, dan daftar obat yang sedang dikonsumsi. Ini membantu dokter melakukan evaluasi secara lebih akurat.